Debat III Pilkada Karangasem 2024, Paslon GP Berdayakan Gepeng

3 days ago 1
ARTICLE AD BOX
AMLAPURA, NusaBali
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem yang diusung koalisi Partai NasDem dan Partai Golkar di Pilkada Karangasem 2024, I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa (GP), bertekad berdayakan warga yang berstatus gelandangan dan pengemis (gepeng), dengan memberikan pelatihan untuk membuat kerajinan, juga dengan menyediakan rumah singgah.

Program itu sekaligus menghidupkan kembali program yang pernah dilakukan Bupati Karangasem periode 2016–2021 I Gusti Ayu Mas Sumatri.  Pasangan GP memaparkan hal tersebut saat Debat III Pilkada Karangasem 2024 di Grand Ballroom Bali Sunset Road Convention Center, Jalan Sunset Road, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (10/11) malam.

Menurut Gusti Parwata, jika mampu mengentaskan gepeng, itu berarti telah mampu menuntaskan kemiskinan di Karangasem. Caranya dengan melibatkan semua pihak.

Dengan cara itu kemiskinan bisa diakhiri, terlebih dahulu menuntaskan infrastruktur jalan, sehingga akses perekonomian rakyat bisa terlayani dengan baik, pelayan air bersih agar lancar, membuka lapangan pekerjaan, dan jangka pendek memberdayakan gepeng.

“Tahun 2016-2021, gepeng yang ada telah diberdayakan di bidang kerajinan menganyam lontar jadi bahan upakara, dan produksinya telah disalurkan. Di samping itu telah pula membangun rumah singgah di Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu. Program itu akan kembali dihidupkan,” katanya.

Namun, lanjut Gusti Parwata, kalau hanya dengan mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karangasem tidak mampu menyelesaikan beragam masalah setempat termasuk gepeng, sehingga perlu berkomunikasi optimal ke pemerintah pusat dan Provinsi Bali, untuk membantu menuntaskan masalah sosial tersebut.

“Nantinya, jika terpilih jadi Bupati Karangasem akan berkomunikasi langsung ke Presiden Prabowo Subianto. Apalagi saya telah bertemu langsung dengan presiden saat acara di Denpasar, 3 November lalu,” katanya.

Pasangan GP memberikan perhatian terhadap keberadaan gepeng, karena selama ini banyak gepeng yang berkeliaran di Denpasar dan Badung kemudian dipulangkan di setiap jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. 

Persoalan gepeng itu diperdalam sesuai salah satu tema, penyelarasan pelaksanaan pembangunan daerah Karangasem dan Provinsi Bali serta pemerintah pusat.

Debat III itu selain menghadirkan dua moderator Ni Made Ras Amanda Gelgel dan Putu Dessy, juga lima panelis, yakni, Prof Dr Ir I Nengah Sinarta, Dr Drs I Nengah Punia, Made Diah Lestari, Prof Dr Eng Ir Made Sucipta, dan Dr Luh Riniti Rahayu. 7 k16
Read Entire Article