ARTICLE AD BOX
Dalam pertemuan tersebut, Gus Par menegaskan komitmennya untuk mengurangi kemiskinan di Karangasem, kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Bali. "Kami melihat ada dua kategori masyarakat miskin di Karangasem. Yang pertama adalah mereka yang ingin bekerja namun tidak memiliki kesempatan, dan yang kedua adalah mereka yang terjebak dalam kemiskinan kultural," kata Gus Par.
Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Paslon Gus Par-Pandu adalah memberikan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan lokal. "Kami akan fokus pada pelatihan di desa-desa agar warga miskin memiliki keterampilan yang bisa digunakan untuk meningkatkan taraf hidup mereka," lanjutnya.
Gus Par juga menambahkan bahwa program pengentasan kemiskinan yang pernah dijalankan oleh Mangku Pastika akan dijadikan inspirasi. "Program beliau sangat bagus, kami akan mengadopsi beberapa di antaranya. Kami juga akan selalu berkomunikasi dengan Pak Mangku untuk mendapatkan masukan demi kemajuan Karangasem," kata Gus Par.
Pandu, sebagai calon Wakil Bupati, menekankan pentingnya pendidikan sebagai solusi jangka panjang untuk kemiskinan. "Kami berencana membangun lebih banyak sekolah kejuruan (SMK) pariwisata dan teknologi informasi (IT) di Karangasem. Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.
Program unggulan lainnya dari Paslon Gus Par-Pandu adalah mempersiapkan warga Karangasem untuk bekerja di luar negeri dengan lebih layak. "Kami akan memfasilitasi pendidikan, penempatan kerja, dan pendanaan yang memadai bagi warga yang ingin bekerja di luar negeri. Hal ini bertujuan agar mereka tidak hanya menjadi pekerja migran ilegal," ungkap Pandu.
Mangku Pastika, dalam pesannya, mengingatkan Paslon Gus Par-Pandu untuk selalu memperhatikan rakyat kecil dan kemiskinan yang masih menjadi masalah utama di Karangasem. "Pemimpin yang baik adalah yang tidak lupa pada rakyat miskin. Fokus utama kepemimpinan harus pada kesejahteraan rakyat, terutama di Karangasem yang masih merupakan salah satu daerah termiskin di Bali," ujar Mangku Pastika.
I Made Mangku Pastika, Gubernur Bali 2008-2018.
Mangku Pastika juga menekankan pentingnya kebijakan yang lebih terarah dalam pengentasan kemiskinan. "Data makro memang menunjukkan Bali memiliki tingkat kemiskinan rendah, tetapi jika dilihat dari sisi mikro, keadaan sebenarnya masih jauh dari ideal. Oleh karena itu, pemimpin harus turun langsung ke masyarakat untuk melihat kondisi nyata," tutupnya.
Dalam pertemuan tersebut, Paslon Gus Par-Pandu menegaskan kembali komitmen mereka untuk menjadikan pengentasan kemiskinan sebagai prioritas utama jika terpilih. Mereka berencana menargetkan masalah kemiskinan kultural dan struktural di Karangasem melalui program-program yang holistik, termasuk perbaikan akses air bersih, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi berbasis kearifan lokal.