ARTICLE AD BOX
Adrien Rabiot mencetak dua gol untuk Prancis, dan satu gol akibat bunuh diri kiper Italia Guglielmo Vicario. Gli Azzurri memperkecil ketertinggalan lewat gol Andrea Cambiaso. Dengan hasil itu, Prancis dipastikan juara Liga A Grup 2 dengan 13 poin. Sedangkan Italia lolos ke perempatfinal sebagai runner-up grup dengan jumlah poin sama, hanya kalah selisih gol dari Prancis (+1 gol).
Sebelumnya, Prancis juga kalah 1-3 dari Italia di Paris (7/9). Namun, kali ini, mereka berhasil membalas kekalahan itu, dengan skor persis sama.
"Saya rasa kami belajar pelajaran berharga dari pertemuan pertama agar tidak mengulangi kesalahan sama. Tim saya masih muda dan kurang pengalaman, tapi mereka punya kualitas, dan kami membuktikannya," kata Pelatih Prancis, Didier Deschamps, yang menangani Prancis sejak 2012 itu.
Deschamps mengubah formasi dari 4-2-3-1 menjadi 4-3-3 untuk menyeimbangkan permainan melawan formasi Italia 3-5-1-1. Selain itu, dia memanfaatkan kelemahan Italia dalam situasi bola mati, yang terbukti dengan semua gol Prancis dari skenario tersebut.
Meski begitu, Deschamps tetap memuji kualitas Italia. Menurutnya, Italia memiliki banyak kualitas. Sedangkan Prancis membutuhkan enam laga ini untuk 'menghirup sedikit oksigen', memberi waktu bagi para pemain muda untuk berkembang dan menunjukkan kemampuan.
Kendati sukses, Deschamps terus menghadapi kritik, terutama setelah hasil imbang tanpa gol melawan Israel di kandang. Namun, pelatih yang telah memimpin Prancis selama 12 tahun ini menegaskan dirinya tetap fokus.
“Saya harus menutup diri dari semua hal di luar dan fokus hanya pada para pemain di ruang ganti," ujar Deschamps.
Sementara itu, pelatih Italia Luciano Spalletti mengakui skuadnya kesulitan melawan Prancis sehingga mereka kalah 1-3. Dikutip dari laman Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Senin, Spalletti menyebut timnya kesulitan membangun serangan dan kurang sempurna dalam hal teknis.
"Tim kami tidak tenang, terlalu menghabiskan banyak energi," ujar Spalletti. Dia melanjutkan, Italia juga tertinggal dari segi fisik dibanding lawannya dan kondisi tersebut membuat Italia kian sukar menembus pertahanan Prancis. Apalagi, kata Spalletti, Prancis bermain rapat saat unggul 3-1. ant