ARTICLE AD BOX
SINGARAJA, NusaBali
Para kandidat Cabup-Cawabup Buleleng yang bertarung di Pilkada 2024 mulai menarik simpati rakyat dengan menebar janji dan program jika kelak terpilih.
Pasangan Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna berjanji membangun kebun binang alias Taman Safari. Sementara pasangan Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana sodorkan program insentif buat para guru di Kabupaten Buleleng.
Pasangan Sutjidra-Supriatna yang dikenal dengan jargon JOSS 24 (Jengah Optimis Sukseskan Sutjidra-Supriatna) saat berkampanye di Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Minggu (6/10) menegaskan, ide membangun Taman Safari alias Kebun Binatang didasari atas potensi Desa Selat yang selama ini telah mengantongi izin Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk mengelola hutan produktif milik negara seluas 550 hektar.
Potensi ini pun dipandang sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan, salah satunya menjadi taman safari. “Pengelolaan hutan desa itu bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Di samping juga untuk kelestarian lingkungan. Nanti bisa difasilitasi, selain dari investor pasti ada juga dari Pemkab, salah satunya untuk akses pendukung,” terang Sutjidra.
Supriatna menambahkan, lokasi Desa Selat sangat strategis. Terlebih selama ini sudah ada akses menuju kawasan puncak Wanagiri. Dia pun meyakini saat kawasan destinasi baru Turyapada Tower yang dibangun Pemprov Bali beroperasi, Desa Selat juga akan menerima dampak pariwisata.
“Desa Selat ini mutiara terpendam, coba nanti kita berupaya mengakses pengusaha yang bergerak di Taman Safari untuk bekerjasama dengan pengelola hutan desa ini, untuk kesejahteraan warga Desa Selat,” kata Supriatna.
Dalam kesempatan itu, paslon JOSS 24 juga memaparkan visi misinya. Di bidang kesehatan, akan dilakukan optimalisasi Buleleng Emergency Service (BES) yang sudah dirintis sejak tahun 2015. Masing-masing fasilitas kesehatan (faskes) sudah dilengkapi dengan satu unit ambulance BES, hanya saja belum optimal.
Salah satunya fungsi radio panggilan untuk menjemput dan mengantarkan pasien gawat darurat. “Sekarang sudah ada, tapi belum optimal, nanti ada penambahan ambulan, idealnya masing-masing Puskesmas ada 2 armada dan juga tenaga kesehatan sehingga masyarakat bisa merasakan dampaknya,” terang Sutjidra.
Politisi asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini pun juga akan menyiapkan ambulan jenazah gratis yang memprioritaskan masyarakat pemegang Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS PBI). Program ini disebutnya sebagai solusi persoalan masyarakat kurang mampu yang kesulitan memulangkan jenazah keluarganya.
Foto: Paslon Ok Gas bertemu dan berdialog dengan warga Desa Bestala, Kecamatan Seririt, Buleleng, Minggu (6/10). -LILIK
Pihak JOSS 24 juga menyodorkan subsidi seragam sekolah dan sepatu bagi siswa baru di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Buleleng. Sementara petani yang masih mempertahankan sawah padinya juga akan mendapat insentif berupa diskon Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 90 persen.
Sementara pasangan I Nyoman Sugawa Korry- Gede Suardana mengaku sedih melihat kondisi guru di Buleleng yang selama ini tidak menerima insentif. Jika terpilih dan menang di Pilkada 2024 mendatang, mereka berjanji akan memperjuangkan insentif untuk guru.
Janji politik ini disampaikan Sugawa Korry-Suardana yang dikenal dengan jargon ‘Oke Gass’ ini, saat bertemu dan berdiskusi dengan warga Desa Bestala, Kecamatan Seririt, Buleleng, Minggu (6/10).
Salah satu warga yang berprofesi sebagai guru menyampaikan aspirasinya. Warga yang awalnya mengajar di Kabupaten Badung ini mengaku kaget setelah pindah tugas di Buleleng tidak menerima insentif. Padahal di tempat lamanya mendapatkan insentif hampir Rp 2 juta.
Sugawa-Suardana yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Buleleng juga baru mengetahui hal tersebut. Mereka pun menyanggupi akan memperjuangkan insentif guru jika terpilih sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng. “Masak Buleleng insentifnya Rp 0 ? Jadi kami perjuangkan insentif untuk guru, yakni Rp 1,5 juta untuk semua guru SD dan SMP,” kata Sugawa Korry.
Anggaran untuk membayar insentif guru itu akan disiapkan melalui APBD Buleleng. Sugawa dengan jargon memimpin tanpa korupsi juga akan menerapkan sistem pengelolaan anggaran elektronik dan digital. Hal ini ditekankannya untuk menutupi potensi kebocoran anggaran.
Menurutnya pengelolaan APBD jika tidak sepenuhnya didigitalisasi, dapat memberikan ruang dan potensi negosiasi. Sehingga dalam pengelolaan APBD harus diperketat untuk dapat menganggarkan insentif guru ini. k23