ARTICLE AD BOX
Bahkan bek FC Copenhagen Denmark berdarah Maluku itu juga sudah menjalani tes kesehatan. Ya, diungkap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pergantian pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto dapat membuat proses naturalisasi Kevin Diks berlangsung lebih lama.
"Saya belum bisa pastikan karena ini ada pergantian pemerintahan. Jadi masih ada proses yang perlu dijalankan. Kami coba bulan Maret, tapi kalau November bisa ya saya rasa itu positif," kata Erick Thohir, kepada Liputan6 Sport SCTV, Sabtu (12/10).
Pada bulan November nanti, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan raksasa Asia langganan Piala Dunia, Jepang dan Arab Saudi.
Kevin Diks adalah kepingan puzzle pemain keturunan yang diinginkan Shin Tae-yong (STY) sejak empat tahun lalu. Kini, STY lega karena nama-nama yang diincarnya mendarat di Tanah Air.
Kevin Diks lahir di Apeldoorn, Belanda, pada 6 Oktober 1996. Darah Indonesianya mengalir dari kakek dan neneknya yang lahir di Ambon, Maluku. Nama lengkapnya Kevin Diks Bakarbessy. Nama terakhirnya itu marga di Pulau Waai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Setelah Kevin Diks, Erick Thohir mengatakan, belum ada lagi pemain yang akan dinaturalisasi. Pemain berkualitas yang sesuai aturan FIFA diakui sampai saat ini belum dapat.
“Meski sudah ada, tapi itu tergantung pemainnya, merasa nyaman enggak dengan kita," kata Erick Thohir.
PSSI sendiri masih terus melakukan naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesua. Kedua sosok digadang-gadang jadi bagian Tim Garuda adalah Ole Romeny dan Mauro Zijlstra.
Nama terakhir bahkan disebut sudah mengirimkan berkas-berkasnya ke PSSI. Sama-sama berposisi sebagai striker, kehadiran Romeny dan Zijlstra diharapkan mampu mendongkrak lini serang Tim Garuda.
Saat ini, Romeny berseragam FC Utrecht sejak musim panas 2023. Musim ini, Ole mencetak 2 gol dalam 7 laga Eredivisie. Adapun Mauro Zijlstra baru bergabung Volendam U-21, setelah kontraknya bersama NEC Nijmegen U-21 berakhir pada 30 Juni 2024.*