ARTICLE AD BOX
Kegiatan usaha di Bali tumbuh karena terjaganya permintaan masyarakat khususnya terkait aktivitas pariwisata sejalan dengan periode peak season pada bulan Juli-Agustus 2024.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI Bali) Erwin Soeriadimadja menyampaikan Kamis (31/10). Hal tersebut menyusul Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilaksanakan Bank Indonesia Provinsi Bali.
SKDU merupakan survei triwulanan Bank Indonesia yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kondisi keuangan dunia usaha, memberikan indikasi arah perkembangan perekonomian, serta menyediakan informasi tentang ekspektasi pelaku usaha terhadap perkiraan inflasi.
Pelaksanaan SKDU di Provinsi Bali dilakukan terhadap 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Bali dan mewakili 17 kategori lapangan usaha.
Erwin Soeriadimadja mengatakan kinerja dunia usaha Provinsi Bali ditopang meningkatnya beberapa Lapangan Usaha (LU), antara lain sektor Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata pada periode peak season bulan Juli-Agustus 2024.
“Selain itu, lapangan usaha Real Estate dan Konstruksi meningkat sejalan dengan berlanjutnya proyek pemerintah dan swasta pada triwulan III 2024,” terang Erwin.
Sementara itu, Lapangan usaha Pertanian mengalami penurunan sejalan berakhirnya panen raya komoditas padi yang mencapai puncaknya pada triwulan II 2024.
Penurunan pada lapangan usaha pertanian, jelas Erwin sejalan dengan kapasitas produksi terpakai LU Pertanian pada triwulan III 2024 sebesar 79,86%, atau menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 84,83%.
Berdasarkan hasil SKDU Provinsi Bali triwulan III 2024, perkembangan harga jual sebesar 65,11%, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 51,37%.
“Peningkatan harga jual ditopang lapangan usaha Pertanian dan lapangan usaha Konstruksi dengan SBT masing-masing sebesar 9,94% dan 8,88% dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,63% dan 5,33%,” jelasnya.
Ke depan, responden memprakirakan kegiatan dunia usaha triwulan IV 2024 akan tumbuh positif dengan SBT sebesar 65,54%. Hal ini terutama didorong capaian LU Transportasi dan Pergudangan yangdiprakirakan akan meningkat seiring dengan periode libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. K17.