OJK Bali Dorong Permudah Akses Permodalan

1 week ago 3
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mendorong seluruh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di wilayah Bali memaksimalkan potensi ekonomi masing-masing wilayah. Salah satunya melalui percepatan dan kemudahan akses permodalan, khususnya para petani dan nelayan melalui program Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP).

Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Bali Rony Ukurta Barus, dalam siaran pers yang diterima, Jumat (25/10), mengatakan OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan (TPAKD) menilai sektor pertanian, kelautan dan perikanan sebagai salah satu prioritas utama pembangunan di Provinsi Bali. “Kami mendorong seluruh TPAKD di wilayah Bali untuk memaksimalkan potensi ekonomi masing-masing wilayah, melalui percepatan dan kemudahan akses permodalan khususnya para petani dan nelayan yaitu program Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP),” kata Rony.

Lebih lanjut, Rony menyampaikan melalui program K/PSP diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian. “Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi Bali, dan turut menciptakan kemandirian pangan di wilayah Bali,” harapnya.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menyelenggarakan acara Sangkep Kelompok Tani dan Nelayan se-Provinsi Bali Tahun 2024 di Kantor OJK Provinsi Bali, Denpasar (22/10). Kegiatan diikuti pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan se-Provinsi Bali memberikan pengenalan produk pembiayaan pertanian yaitu Kredit Alsintan BPD Bali, Program Closeloop Cluster Pertanian oleh Bank Mandiri, program Ekspor Produk Pertanian oleh BNI, pengenalan peran Perusda Bali, serta sharing session budidaya pisang cavendish oleh PT Nusantara Segar Abadi.

Kepala Bidang Sumber Daya Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Sang Ayu Sri Wahyuni, mengatakan salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi petani dalam mendukung upaya mewujudkan ketahanan pangan maupun pengembangan usahanya adalah permodalan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah baik melalui pengembangan skema program kredit seperti KUR, kredit prioritas sektor pertanian, kredit usaha alsintan serta penguatan keuangan mikro agribisnis.

Terkait hal itu, Wahyuni juga memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan Sangkep Kelompok Tani dan Nelayan se-Provinsi Bali Tahun 2024 di Kantor OJK Provinsi Bali, Denpasar (22/10). Dalam kesempatan tersebut, Wahyuni memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan Sangkep Kelompok Tani dan Nelayan tersebut. Para petani diharap dapat lebih mencermati dan memahami jenis-jenis pembiayaan perbankan. Serta diharapkan petani dapat terhindar dari pinjaman online ilegal dan investasi bodong.

Melalui sinergi OJK dengan Pemerintahan Daerah melalui TPAKD diharapkan dapat mendukung Ekosistem Industri Jasa Keuangan yang inklusif, inovatif dan berkelanjutan.  7 k17
Read Entire Article