ARTICLE AD BOX
Koordinator Relawan Satriya, I Kadek Dwioka Harthawan, menanggapi tuduhan absurd yang menyebutkan bahwa keluarga I Made Satriya terlibat dalam mafia tanah. Dwioka menilai serangan tersebut sebagai indikasi bahwa kubu lawan tidak memiliki argumen yang logis untuk menyerang paket yang mereka dukung.
"Jika kubu sebelah merasa kurang dicintai masyarakat, seharusnya mereka belajar menjadi pribadi yang baik dalam keseharian dan menjadi orang yang berguna serta rela berkorban untuk sesama," ungkap Dwioka pada Jumat (18/10).
Dwioka menambahkan, tuduhan yang beredar di media sosial, termasuk melalui akun TikTok palsu, justru membuat netizen terpingkal-pingkal. Ia menegaskan bahwa masyarakat sudah mengenal baik kepribadian keluarga I Made Satria, terutama adiknya, I Ketut Leo, yang dikenal sebagai pribadi dermawan. "Setiap hari, puluhan hingga ratusan orang hadir ke kediamannya untuk mendapatkan bantuan. Pak Ketut melayani masyarakat dengan hati terbuka tanpa pamrih dan diskriminasi," jelasnya.
Ia mengklaim bahwa jika ditotal, ada puluhan ribu orang yang telah dibantu oleh keluarga ini. Bahkan, banyak warga dari desa lain yang datang dan menginap demi bisa bertemu langsung dan mendapatkan bantuan untuk keperluan tertentu. "Ketulusan Pak Ketut Leo terpatri dalam ingatan masyarakat, yang kemudian membagikan cerita positif tentang keluarga ini kepada keluarga, tetangga, dan komunitas mereka," tambah Dwioka.
Dwioka percaya bahwa fitnah yang beredar di media sosial justru akan memperkuat dukungan masyarakat terhadap paket Made Satria yang berpasangan dengan calon wakil bupati, I Made Satria dan Tjokorda Gde Surya Putra (Tjok Surya).
"Kebaikan yang nyata tidak akan terhapus oleh kebohongan. Justru, serangan ini akan semakin menguatkan cinta dan dukungan terhadap paslon nomor 2," tegasnya. Ia menutup pernyataannya dengan menyatakan, "Orang baik tidak hanya berbicara, tetapi juga membuktikannya, seperti yang telah dilakukan Ketut Leo dalam kehidupannya." @wan