PKM IDB Bali di Desa Melaya Sulap Kulit Kakao Jadi Produk Fashion Ramah Lingkungan

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX
Program yang bertajuk “Pemanfaatan Kulit Kakao sebagai Pewarna Alami pada Produk Fashion” ini berfokus pada kelompok Wanita Tani Kusuma Sari, kelompok tani yang aktif di bidang pengolahan cokelat.

Ketua pelaksana kegiatan, Ni Putu Emilika Budi Lestari, S.Kom, M.Sn, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendukung ekonomi kreatif di Jembrana dengan memanfaatkan kulit kakao, yang sebelumnya hanya dianggap sebagai limbah, menjadi pewarna alami pada produk tekstil. “Kami ingin membantu petani kakao mengolah kulit kakao sebagai pewarna alami, yang tentunya dapat meningkatkan nilai produk serta menambah penghasilan petani di sini,” ungkap Emilika.


Indonesia, yang merupakan salah satu produsen kakao terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam pengembangan produk berbasis kakao. “Jembrana adalah daerah penghasil kakao berkualitas. Namun, pemanfaatan kulit kakao sebagai pewarna alami masih belum banyak dikenal oleh masyarakat,” tambah Emilika. Pigmen alami dalam kulit kakao menjadikannya pewarna tekstil yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi limbah pertanian.

Program PKM yang didukung dana hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini mencakup pelatihan kepada kelompok tani wanita setempat. 

Dosen dan mahasiswa IDB Bali dari jurusan Desain Mode, Desain Komunikasi Visual, dan Manajemen Bisnis turut berpartisipasi, memberi pelatihan dan mendampingi proses pengembangan produk kepada kelompok tani.


Beberapa kegiatan utama meliputi pelatihan manajemen usaha, pembuatan branding dan media sosial, teknik ekstraksi kulit kakao menjadi pewarna, serta pendampingan pembuatan produk fashion berbasis tekstil alami.

“Kami berharap program ini dapat menginspirasi masyarakat setempat untuk terus berinovasi, sekaligus mendukung praktik pertanian berkelanjutan,” tambah Emilika. 

Selain meningkatkan kesejahteraan petani, program di tahun 2024 ini juga mendorong kolaborasi antara IDB Bali dan industri tekstil lokal untuk memperkuat branding produk berkelanjutan yang dihasilkan dari inovasi ini. “Dengan kolaborasi yang baik, produk fashion berbasis pewarna alami dari Jembrana bisa memperkuat ekonomi kreatif dan menjadi daya tarik tersendiri di pasar nasional maupun internasional,” ujar Emilika.

Program PKM ini juga memberikan pengalaman berharga bagi para dosen dan mahasiswa IDB Bali dalam mengembangkan riset lanjutan tentang pewarna alami dari kulit kakao. 
Read Entire Article