ARTICLE AD BOX
Tari itu menginspirasi agar generasi muda konsisten menangani sampah plastik dan mendaur ulang sehingga bumi tidak tercemar kotoran.
Tujuan akhirnya bumi jadi harmonis sesuai konsep Tri Hita Karana. Kasek SDN 4 Bukit I Kadek Darma Susila memaparkan hal itu di sela-sela acara bulan bahasa di Banjar/Desa Bukit Kecamatan Karangasem, Rabu (30/10).
Dia memaparkan pesan dari tarian itu untuk menjaga harmonisasi semesta. Sebab aktivitas umat manusia selama ini menghasilkan banyak sampah hingga berdampak kurang baik terhadap alam.
“Harapannya tentu agar generasi muda mampu menjaga alam, dengan cara tidak sembarangan buang sampah plastik, sebaiknya dikumpulkan dan didaur uang,” katanya.
Sebab, lanjut Darma, sampah plastik tidak bisa terurai di bumi dana malah menimbulkan pencemaran berkepanjangan. Harapannya agar generasi muda peduli lingkungan sesuai konsep Tri Hita Karana hingga semesta berimbang antara parahyangan, pawongan dan palemahannya.
Penata tari I Komang Adi Pranata, komposer I Gede Feby Cahyadi. Tari ini dibawakan tiga penari, yakni Ni Wayan Erna Artayani, Ni Putu Andara Indah Pratiwi, dan Ni Luh Eka Noviyanti.
Saat pentas masing-masing membawa keranjang. Keranjang warna hijau pesannya untuk menempatkan sampah organik, gunakan keranjang kuning untuk sampah plastic, dan keranjang merah untuk sampah kaca dan logam.
Penari juga membawa sapu lidi untuk alat bersih-bersih dan penarinya mengenakan baju plastik sebagai simbol mendaur ulang sampah plastik.
Hadir menyaksikan launching itu, Koordinator Wilayah Disdikpora Kecamatan Karangasem I Ketut Latri, pengawas Ni Luh Sriasih, Ketua K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) SD Kecamatan Karangasem I Wayan Putra, Ketua Komite I Nyoman Sukrawan, dan orangtua siswa.
Selama ini, lanjut Darma, SDN 4 Bukit dikenal prestasinya dalam lomba pantomim hingga ke tingkat nasional. Sebab kasek di sini langsung sebagai pembina.
Adanya tari kreasi, ke depan siswa bisa belajar intensif menari agar termotivasi untuk ikut lomba tari. Lomba ini biasanya setiap ada acara Porsenijar Tingkat Gugus dan tingkat kecamatan.
Tari kreasi itu, katanya, bukan saja siswa sekadar menari, tetapi mengimplementasikan makna tarian itu. Caranya, agar siswa tiap hari bersih-bersih lingkungan, mengumpulkan sampah dan memilah sampah, sampah organik jadi satu, sampah plastik dijadikan satu, sehingga siswa terbiasa memilah sampah.
Sekolah bersih, warga sekolah jadi sehat. Di samping itu memberdayakan UKS (usaha kesehatan sekolah).
Tari kreasi itu juga sebagai ungkapan ide, perasaan, dan karya seni yang memiliki pesan mendalam di dalam setiap gerakannya.7k16