ARTICLE AD BOX
Iring-iringan pratima Ida Bhatara menuju kayoan solas, secara fisik ribuan pangayah mengusung (mundut) pratima dan pralingga. Upacara pamiyosan pertama itu diawali di Pura Puseh, Desa Adat Duda. Sebenarnya upacara itu merupakan setelah rangkaian upacaranya pamiyosan di Pura Puraji, Anggara Pon Langkir, Selasa (8/10), berlanjut ke Pura Puseh.
Sebelum puncak upacara pamiyosan, terlebih dahulu pralingga dan pratima Ida Bhatara dari 27 banjar adat kalinggihang di Pura Puseh. Berlanjut menggelar upacara pamiyosan, kemudian seluruh pralingga dan pratima Ida Bhatara diusung, berlanjut mabiasa (keliling tiga kali) di jeroan Pura Puseh, berlanjut menuju kayoan solas, sekitar 1 kilometer dari Pura Puseh.
Upacara pamiyosan dan upacara di kayoan solas, dipuput Ida Pedanda Gede Wayan Buruan dari Griya Buruan, Banjar/Desa Adat Duda, Kecamatan Selat.
Krama yang terlibat upacara pamiyosan, berasal dari 27 banjar adat, ke-27 banjar adat itu, Banjar Abian Canang Kaja, Abian Canang Kelod, Alastunggal, Batu Gede, Darma Karya, Bencingah, Janglap, Juwuk Legi, Kerat Sari, Ketket, Lila, Limo, Pegubugan, Pesangkan Duuran, Pesangkan Gede, Pesangkan Kangin, Pesangkan kawan, Jangu, Swasta Karya, Taman Bali, Tegal Anyar, Tegal Let, Tengah, Wates Kaja, Wates Tengah, Wates Kangin dan Yadnya Karya.
Upacara itu rutin digelar setiap setahun sekali, nanti puncaknya di Purnama Kapat, Wraspati Paing Medangsia, Kamis (17/10).
Pelaksanaan upacara itu dikoordinasikan Prajuru Desa Pitulikur dengan unsur Pasek Ida Bagus Darma Wibawa Putra, Penyarikan (Sekretaris) I Komang Suadnyana dan Kubayan I Made Yasa, serta dibantu 27 kelian banjar adat se-Desa Adat Duda.
Rangkaian upacara berikutnya Pamiyosan II pada Wraspati Paing Medangsia, Kamis (17/10), dan Nyineb disertai menampilkan tari rejang, pada Sukra Pon Medangsia, Jumat (18/10). "Saat nyineb ditandai mementaskan tari rejang, biasanya saat itu dan ada krama yang melaksanakan upacara naur sasangi," jelas Bendesa Adat Duda I Komang Sujana.
Prajuru Desa Pitulikur dari unsur Pasek, Ida Bagus Darma Wibawa Putra mengatakan, bukan saja saat upacara pangerejangan ada krama naur sasangi, di saat upacara pamiyosan juga banyak naur sasangi. "Kan tergantung krama, mau naur sasangi saat upacara pamiyosan, ada juga di saat pangerejangan," jelasnya.
Setiap Usaba Kapat, katanya, ditandai Ida Bhatara masucian ke kayoan solas, sebanyak dua kali mana kala di saat melaksanakan upacara pamiyosan.7k16