ARTICLE AD BOX
Bantuan tersebut mulai dikerjakan secara swadaya sejak pertengahan tahun ini. Masing-masing desa mendapatkan alokasi anggaran Rp 350 juta untuk membangunkan sanitasi warga sasaran. Bantuan tersebut tersebar di 10 desa sasaran di wilayah Buleleng. Meliputi Desa Dencarik, Kaliasem, Temukus, Tigawasa di Kecamatan Banjar, Desa Sepang di Kecamatan Busungbiu, Desa Lokapaksa di Kecamatan Seririt, Desa Les, Penuktukan, Sambirenteng dan Tejakula di Kecamatan Tejakula.
Seluruh pembangunan pun akhirnya tuntas dan diserahterimakan awal Desember lalu. Bangunan sanitasi saat ini sudah dapat dimanfaatkan oleh keluarga sasaran. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra, Senin (16/12) kemarin mengatakan, program Sanimas ini bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi, kebersihan, dan kesehatan lingkungan.
Target sasarannya diprioritaskan masyarakat miskin ekstrem dan keluarga berisiko stunting. “Selain itu desa sasaran adalah desa yang masih banyak warganya tidak punya jamban, tetapi syarat lain harus sudah ada jaringan airnya,” ucap Adiptha.
Terkait ketersediaan jamban keluarga di Buleleng, Adiptha menyebut setelah dituntaskan 200 KK ini, diprediksi masih banyak masyarakat yang memerlukan bantuan yang sama. Meski data akurat terkait keluarga yang tidak memiliki jamban ini masih sangat dinamis dan cepat berubah, seiring dengan pertumbuhan penduduk dan terbentuknya keluarga baru setiap tahun.
Kondisi ini membuat Dinas PUTR Buleleng terus memperjuangkan anggaran di pusat, mengakses bantuan jamban masyarakat ini. “Kita rutin ajukan setiap tahun, tahun ini juga sudah ajukan untuk tahun 2025, tetapi masih menunggu kesiapan anggaran berapa yang akan disetujui,” imbuh pejabat asal Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.7 k23