ARTICLE AD BOX
Proses evakuasi bambu dilakukan pada Rabu (11/12) pagi melibatkan tim gabungan. Salah seorang warga I Nengah Jawi mengatakan Selasa malam sekitar pukul 19.15 Wita dirinya mendengar suara gemuruh. Suara tersebut diketahui bersumber di tebing sebelah rumahnya. Saat dicek ternyata rumpun bambu tumbang dan menutup akses jalan. "Saat dicek jalan sudah tertutup, selain itu kondisi gelap karena lampu penerangan jalan terputus," jelasnya.
Pascakejadian tersebut, telah dipasang rambu agar kendaraan tidak melintas jalur tersebut. Kendaraan yang hendak ke Tembuku harus kembali putar arah lewat Kota Bangli.
Lurah Kawan I Nengah Budiarsa mengatakan bambu tumbang itu karena hujan disertai angin kencang. "Selama semalam kendaraan tidak bisa melintas. Saat ini, baru sepeda motor yang sudah melintas," ungkapnya.
Upaya penanganan melibatkan BPBD, PUPR untuk pengerahan alat berat bersama masyarakat agar akses jalan ini bisa kembali digunakan. Dikatakan, kondisi tanahnya sangat labil, sehingga penanganan baru bisa pagi hari. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan PLN untuk melakukan perbaikan jaringan listrik yang rusak agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu," sebutnya.
Lanjutnya, ini lokasi dijalur tersebut memang paling rawan terjadi bencana longsor dan pohon tumbang. Mengingat selain karena kondisi tanah tebing labil, masih ada bagian pohon yang nyangkut dibagian atas tebing yang sewaktu-waktu bisa kembali mengalami longsor susulan. Pihaknya masyarakat setempat agar lebih waspada saat melintas di jalur tersebut.
"Dalam penanganan pohon tumbang ini, akses jalan dilakukan penutupan sementara. Sepeda motor sudah bisa melintas. Mudah-mudahan dalam hitungan beberapa jam ke depan , akses lalu lintas sudah bisa kembali normal," ujarnya.7esa